Kamis, 20 Agustus 2009




BOnus-
agustus 15, 2009 – 1:27 pm -

Lma nih Gak posting coz mbulet and ruwet mikirin cara untuk menaikan pagerank,Tapi jangan sedih dulu Karena aq gak posting…Coz sekarang Aq mulai posting lagi nicchhh,yang mau aq beritain nich soal band yang nekat banget untuk menjajal ketatnya perindustrian musik di indonesia..Inilah dia band yang namanya dari singkatan yaitu BONUS kalo gak salah sich singkatannya band orang nekat untuk sukses Kan kalo di singkat jadi bonus…bisa bisa aja yang bikin Nama he he..

Tapi yang akan kita bahas bukan soal namanya melainkan soal lagunya Yang enak banget ituohhh yang judunya Ku rebut hatinya kembali,kan lagu ini lagi enak enaknya kan buat di jadiin oleh pelovers pelovers sejati yang di tinggal pacar karena seling kuh he he..dah de ni aja dulu



Melayu Sukses Beratzzz
agustus 14, 2009 – 7:34 am -

laris manis …laris manis….memang kata2 nih emang cocok buat ngetrendzzz kalo
di ibarakan bunga tuh dulux kuncup sekarang dah mekar(pakek ibarat2 segala sok
puitis lohhh…he..he..)sapa sih yang gak tau ama band yang vokalisx mirip finalis
indonesian idol..kalo bukan ST12..bad yang make aliran melayu nih(bukan melayu yang
artinya lari tapi melayu yang artinya budaya)!!lagi sukses2x lohh memang aq akui kalo
lagu yang mereka bawain tuh emang cocok dengan aliran mereka yakni melayu..apalagi dengan
vokalisx yaitu charli yang bawain lagunya dengan model cengkok(apa tuh cengkok aq ja gak
tau he he…)dulu lagu lagu melayu tuh emang laku berat di indonesia bahkan sampe populer…
tapi setelah lama kelamaan lagu2 melayu dah gak ada alias dah puna…mungkin karena tidak
ingin aliran melayu tu punah begitu aja dari kawasan indonesia maka ST12 bawain lagux
dengan aliran melayu….yaa bukan hanya ST12 aja ada kangen band …trus juga ada hijau daun…
wesss pokoknya sekarang melayu laris manis…..

07 juli 2009
Tofu, Melangkah Tanpa Beban!


Udah denger lagu Aku Padamu ? Udah nongkrongin video klipnya juga ? Di klip yang udah sering tayang di tv ini emang nggak beda jauh dengan hits pertama yang melejitkan nama trio ini, Cinta Semu. “Konsepnya emang nggak ribet. Dan itulah kita, musik Tofu yang nggak ada beban, “ungkap Fla yang langsung dapet anggukan setuju dari 2 temennya, Anton dan Uya.


Ringan bukan berarti nggak jaminan mutu. Di album kedua ini mereka justru mantap melangkah di genre pop dance. Hampir semua lagu dari 10 nomer yang terangkum dalam album keluaran BMG Music Indonesia ini bertempo middle up. Bahkan salah satunya adalah adaptasi dari sebuah lagu mandarin milik Jay Chou.


“Sebelom demam F4, kita udah dengerin Jay Chou, salah satu penyanyi Taiwan yang jempolan. Kita suka sama aransemen musiknya. Kebetulan kita dikasih ijin untuk mengadaptasi lagu mandarin itu, “lanjut Fla lagi. Untungnya Tofu dan Jay Chou berada dalam satu label rekaman, hingga kerjasama itu berjalan mulus. Maka, jadilah lagu Cinta Abadi, yang syairnya ditransfer dari bahasa mandarin tanpa merombak struktur lagunya.


Tofu emang seger. Coba aja kamu nikmatin menu baru mereka yang udah rilis di toko kaset sejak bulan lalu ini!



29 Mar 2009
Suara Hati Ungu di Impresario

Nanti malem, Ungu akan bertandang ke rumahmu. Band yang ngetop dengan Bayang Semu ini bakal tampil istimewa bareng Inka Christie di Impreasrio RCTI jam sembilan malem.

Tiap jam sembilan malem jadi acara wajib nonton di RCTI. Bukanya apa-apa, acara Impresario emang selalu nampilin aksi istimewa para musisi. Malah hampir selalu berkolaborasi. Ntar malem giliran Ungu, dengan bintang tamu Inka Christie.

Rencananya band yang berformasikan Pasha (vokal), Enda’ (gitar), Makki (bass) dan Rowman (drum) ini nanti malem bakal bawain sekitar 5 lagu. Lagu yang udah disiapin antara lain Bayang Semu dan hit kedua di album keduanya, Suara Hati.

Mau tau penampilan istimewa mereka bareng Inka Christie? Tongkrongin aja Impresario RCTI mulai jam 9 malem, (29/3)!


Musik Klasik Di Indonesia
Sunday, 11 January 2009 18:19

Trisutji KamalIndonesia memiliki berbagai lembaga pendidikan musik klasik seperti Yamaha Musik, Farabi, Sekolah Musik Jakarta, Institute Kesenian Jakarta. Perkembangan musik klasik tidak lepas dari sistem pendidikan musik klasik itu sendiri. Salah satu sistem pendidikan yang berhasil mengembangkan musik klasik di Indonesia adalah sistem pendidikan ABRSM (Assosiated Board of the Royal Schools Of Music) yang sering dikenal dengan sistem Royal. Sistem pendidikan musik Yamaha juga merupakan sistem pendidikan musik yang berhasil memberikan pendidikan musik klasik di Indonesia.
Saat ini, hanya segentir univeristas di Indonesia yang memiliki jurusan musik. Misalnya Universitas Pelita Harapan yang memilki jenjang pendidikan Sarjana di bidang Musik. Institute Seni Musik Jogyakarta adalah salah satu pendidikan formal tertua di Indonesia.

Beberapa Nama besar dalam perkembangan musik klasik di Indonesia adalah Ananda Sukarlan dan Trusutji Kamal. Siapakah beliau?

Ananda Sukarlan memulai perjalan musik nya pada umur 5 tahun. setelah lulus dari SMA kanisius tahun 1986, beliau memutuskan untuk kuliah di Jakarta Musik school. Ananda Sukarlan adalah seorang pianist yang tahan banting. Mental yang dimiliki beliau benar-benar mental seorang pemenang. betapa tidak, Beliau sempat kembali ke Indonesia karena Beasiswa beliau dari Petrof Piano dihentikan sebelum beliau lulus. kemudian pada saat Beliau telah berhasil mendapatkan beasiswa kedua dari pemerintah Belanda, beasiswa tersebut juga harus dihentikan karena kerjasama kultural antara Indonesia dan Belanda telah berakhir. Hal tersebut tidak menyurutkan semangat beliau untuk menjadi pianist handal. Beliau akhirnya menang pada sebuah kompetisi piano dan mendapatkan dana untuk digunakan sebagai biaya hidup selama 8 bulan.Mulai saat itu berbagai penghargaan dan prestasi nasional berhasil beliau raih. Beliau termasuk pianist yang produktif dalam memberikan seminar, mengadakan konser dan menggubah lagu.

Trisutji Kamal adalah seorang pianist dan composer kelahiran Jakarta. Beliau lahir di dalam lingkungan musik dengan latar belakang orang tua yang memahami biola. Beliau tumbuh di Sumatra Utara di dalam budaya Malasia. Pada saat berumur 7 tahun Beliau memulai perjalanan musiknya. Sejak awal pejalannya, bakat beliau dalam mengubah lagu sudah sangat terlihat. Dalam usianya yang relatif muda, Beliau menempuh berbagai pendidikan di konsevatori musik Eropa. Dalam perjalanan pendidikannya, banyak komposisi beliau dimainkan di Roma, Vienna, Moscow dan Prague.Akhirnya Beliau lulus dari conservatory Santa Cecilia Roma dengan konsentrasi Piano, komposisi dan akustik musik. Beliau akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada tahun 1967 dan mulai aktif dalam dunia musik Indonesia dengan mengadakan pertunjukan, memberikan kuliah di berbagai institusi musik dan berbagai kegiatan musik lainnya. Sumbangsih beliau untuk musik tradisional Indonesia nampak dengan berdirinya "Trisutji Kamal Ensemble" yang merupakan gabungan antara piano duo dan Gamelan Bali pada tahun 1995.

Cover Album D’Masiv Yang Mirip Cover Album Aerosmith

April 4, 2008 oleh Ndre

Banyak sekali artikel dan postingan yang menulis kalo D’Masiv adalah band plagiat. Tudingan itu tentunya bukan pepesan kosong, mengingat banyaknya lagu-lagu D’Masiv yang mirip dengan lagu dari band luar negeri, salah satunya adlh Switchfoot – band alternative rock asal California.

Padahal berdasarkan UNDANG-UNDANG Hak Cipta Tahun 2002 sebagai perbaikan dari Undang-Undang Hak Cipta Tahun 1982 yang berlaku efektif pada tanggal 23 Juli 2003, sebuah lagu dianggap plagiat tidak lagi berdasar pada 8 bar, 1 bar pun sudah bisa dikatakan plagiat. Jadi D’Masiv menurut kalian???

Kembali ke Judul postingan ini: Cover Album D’Masiv Yang Mirip Cover Album Aerosmith.

Yap, ternyata bukan cuma lagunya yang mirip dengan band2 luar negeri. Tapi cover album D’Masiv juga mirip dengan Cover Album Aerosmith. Postingan tentang Cover album D’Masiv yang mirip Cover Album Aerosmith ini sebenarnya publikasi ulang dari postingan Mas Gembol – si Jubir KDRI (Kementrian Design Republik Indonesia), sang pakar design.

Menurut Mas Gembol persentase kemiripan sudah mendekati 80%. Itu terlihat dari warna backgroundnya, kemudian dari posisi artis berdasarkan alat musik yang sama, dari posisi logo, dan juga dari dekorasi set alat musik yang kurang lebih sama. Yang beda cuma kepala D’Masiv gak ada. Mungkin secara “face” kurang menjual?